IDLOFAH

Thursday, December 12, 2013

| 0 komentar


IDLOFAH
Makalah dijukan untuk memenuhi tugas mata kuliah:
Bahasa Arab III

Dosen Pengampu:
Moh. Hudlori, M.Pd.I
Description: Description: Clip.jpg
Disusun Oleh:
Bagus Fatoni



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) HASANUDDIN
Pare Kediri
2013








KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
            Dengan  mengucapkan  Alhamdulillah  segala  puji  syukur  kehadirat  Ilahi  Robbi   yang  telah  melimpahkan  segala  rahmat,  dan  hidayah-Nya  kepada  kami  sehingga  kami  dapat  menyelesaikan  makalah  ini  dengan  lancar.
            Sholawat  serta  salam  semoga  tetap  terlimpahkan  kepada  nabi  Muhammad  SAW.  Serta  keluarga,  sahabat,  dan  umatnya.
            Pada  kesempatan  ini  penulis  menyampaikan  rasa  hormat  dan  terimakasih  yang  tak terhingga  kepada Bapak Moh. Hudlori, M.Pd.I selaku  dosen  mata  kuliah  Bahasa Arab III  dan  segenap  kerabat  dan  teman  yang  telah  memberikan  bantuan  dan  dukungan  guna  terselesaikannya  tugas makalah ini.
            Akhirnya  kami  harapkan  semoga  Allah  SWT  mencatat  dan  menjadikan  sebagai  amal  maqbul  dan  dapat  bermanfaat.  Amin.

                                                                                                Pare,  12 Desember 2013

                                                                                                        Tim  Penysun










BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Bahasa arab merupakan bahasa yang penting bagi umat islam dalam mempelajari al-Qur’an. Untuk memudahkan dalam mempelajari dan memahami isi dan makna al-Qur’an di perlukannya memahami dan mengerti tentang tata bahasa arab. Salah satunya idhofah yang sebagian orang belum mengerti arti dan cara penggunaan idhofah dalam suatu kalimat.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan membahas tentang idhofah, macam-macam idhofah, cara penggunaan dan contoh-contoh idhofah.
Idhofah merupakan penyandaran suatu isim kepada isim lain sehingga menimbulkan makna yang spesifik. Idhofah terdiri dari mudhof dan mudhof ilaih. Banyak juga yang kurang memahami dan membedakan mudhof dan mudhof ilaih. Dengan membahas idhofah otomatis juga akan membahas mudhof dan mudhof ilaih dan ciri-cirimya. Dan juga dapat membuat kalimat-kalimat dalam bahasa arab dengan baik dan benar, bisa memposisikan idhofah dalam suatu kalimat karena sudah mengetahui mudhof dan mudhof ilaihnya.

B.       Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian idhofah?
2.    Apa saja macam-macam idhofah dan contohnya?
3.    Apa saja hukum idhofah?







BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Idhofah
Idhofah adalah penyandaran suatu kalimah (isim) kepada kalimah lain sehingga menimbulkan pengertian yang lebih spesifik.[1] Idhofah tersusun dari dua bagian isim yaitu mudhof dan mudhof ilaih. Bagian yang pertama disebut mudhof (kata yang disandarkan), dan bagian yang kedua disebut mudhof ilaih (kata yang disandari).
B.       Hukum Idhofah
a.         Dalam susunan idhofah, mudhof tidak didahului alif lam (ال).
Contoh:
Mudhof= الرَّسُوْلُ
mudhof ilaih= اللهُ
Susunan idhofahnya adalah,
 رَسُوْلُ اللهِ  (Rasulullah)
mudhof=البَابُ
 mudhof ilahi= الْمَسْجِدُ
Susunan idhofahnya adalah,
بَابُ الْمَسْجِدِ  (Pintu Masjid)

b.         Akhiran pada mudhof dalam idhofah tidak boleh tanwin.
Contoh:
Mudhof=  حَقِيْبِةٌ
 mudhof ilaihi=  مُحَمَّدٌ
Susunan idhofahnya adalah,
حَقِيْبَةُ مُحَمَّدٍ  (Tas Muhammad)
Mudhof=  جَوَّالٌ
mudhof ilaihi= مُحَمَّدٌ  
Susunan idhofahnya adalah:
جَوَّالُ مُحَمَّدٍ  (Handphone Muhammad)


c.         Membuang nun mutsanna atau jamak pada mudhof dalam idhofah.
Contoh:
 mudhof= كِتَابَانِ
mudhof ilaihi= مُحَمَّدٌ  
Susunan idhofahnya adalah,
كِتَابَا مُحَمَّدٍ  (Kitab Muhammad)
Mudhof= مُدَرِّسُوْنَ  
mudhof ilaihi= مَعْهَدٌ  
Susunan idhofahnya adalah,
مُدَرِّسُوْ مَعْهَدٍ  (Para pengajar ma’had)


Sedangkan aturan mudhof ilaih yaitu:
a.         Diawali dengan alif lam (ال). Selalu menempati status majrur (yaitu menggunakan tanda kasrah)
Contoh: الجَامِعَةِ, (kampus) ,المَكْتَبِ (kantor)  diawali dengan alif lam dan berharokat kasroh.
b.         /tidak diawali alif lam (ال) tetapi harokat kasroh tanwin.
مُحَمَّدٍ (Muhammad)
بَيْتٍ (rumah) tidak boleh menggunakan alif lam.
c.         Tidak berupa kata sifat, sebab apabila berupa kata sifat, susunannya berupa menjadi bukan lagi idhofah. [2]
Contoh idhofah yang lain:
مَسْجِدُ الجاَمِعَةِ
Masjid kampus
سُورَةُ الفَاتِحَهِ
Surat Al-Fatihah
بَيْتُ الأُسْتاَذِ
Rumah ustadz
باَبُ الفَصْلِ
Pintu kelas
Kataمَسْجِدُ   رَسُوْلُ, سُورَةُ, , بَيْتُ , باَبُ merupakan mudhof. Sedangkan kata الجاَمِعَةِ , الفَاتِحَهِ , اللّةِ , الأُسْتاَذِ , الفَصْلِ merupakan mudhof ilaih.
Penisbatan atau penyandaran idhofah juga menyimpan arti مِنْ (dari), فِيْ (di dalam),لِ (untuk/milik).[3]
Contoh:
مَكاَنُ الْوُضُوْءِ
Tempat (untuk) wudhu
مُوَظَّفُ الْمَكْتَبِ
Pegawai(nya) kantor
تِلْمِيْذُ مَدْرَسَةٍ
Siswa (di) sekolah
خاَتَمُ ذَهَبٍ
Cincin (dari) emas
سَيَّارَةُ فَاطِمَةِ
Mobil (milik) Fatimah
C.      Macam-macam idhofah
Idhofah dibagi menjadi dua, yaitu:
1.         Idhofah maknawiyyah yaitu idhofah yang memberikan faedah mema’rifatkan (sehingga dapat menimbulkan perubahan dari nakiroh menjadi ma’rifat atau sekurang-kurangnya taksis/tidak berarti umum betul)[4]. Definisinya adalah keadaan mudhof bukan merupakan isim sifat yang dimudhofkan. Artinya tidak merupakan isim sifat sama sekali.
Contoh:
البَيْتِ مِفْتاَحُ
kunci rumah
التِلْمِيْذِ كِتاَبُ
Buku murid
مَكْتَبُ بَرِيْدٍ
Kantor pos
2.         Idhofah lafaziyyah yaitu idhofah yang tidak memberikan faedah mema’rifatkan mudhof (yaitu sekedar untuk meringankan bacaannya saja). Definisinya adalah keadaan mudhof merupakan isim sifat yang di mudhofkan.
Contoh:
عَظِيْمُ الْاَمَلِ
Yang besar cita-citanya
مُرَوَّعُ الْقَلْبِ
Yang di pelihara hatinya
قَلِيْلُ الْحِيَلِ
Sedikit tipu muslihatnya

Dalam idhofah lafazziyah, penambahan alif lam pada mudhof dibolehkan, karena sesungguhnya dari sisi makna bukanlah mudhof.
Contoh:
 الْجَعْدُ الشَّعْرِ
Rambut yang bergumpal (alif lam berada pada lafaz yang di idhofati oleh mudhof ilaih itu).
Adapun adanya alif lam itu pada isim sifat, bisa dianggap cukup (alif lam pada mudhofnya saja, tidak ada pada mudhof ilaihnya), yaitu kalau isim sifat itu tasniyah atau jamak mudzakar salim.[5]
Contoh:
الْمُعَلِّمُوْ زَيْدٍ
Orang-orang (banyak) yang mengajari zaid
الْمُعَلِّماَ زَيْدٍ
Dua orang yang mengajari zaid.





  


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Idhofah merupakan penyandaran isim kepada isim lainnya yang terdiri dari mudhof dan mudhof ilaih. Isim pertama disebut mudhof, sedangkan isim kedua disebut mudhof ilaih. Mudhof tidak berawal dengan alif lam, sedangkan mudhof ilaih berawalan alif lam dan selalu di jarkan atau tidak berawalan alif lam tetapi berharokat tanwin.
Mudhof dibagi menjadi dua, yaitu mudhof ma’nawiyah dan mudhof lafazziyah. Mudhof ma’nawiyah merupakan idhofah yang memberikan faedah mema’rifatkan mudhof dan mudhof bukan merupakan isim sifat. Sedangkan idhofah lafazziyah yaitu idhofah yang mudhofnya berupa isim sifat, dan tidak ada perubahan makna/tidak mema’rifatkan mudhof, hanya lafaznya saja yang di idhofkan agar memudahkan bacanya.








DAFTAR PUSTAKA

ð  Al Ghulayani, Syaih Musthofa.1992.الجمعد دروسل الرّبيّة.As-Shifa:Semarang
ð  Munawari, Akhmad.2004.Belajar Cepat Tata Bahasa Arab.Norma Media
       Idea: Yogyakarta
ð  Pasmin, Drs, Dkk.2007.Bahasa Arab untuk Madrasah Tsanawiyah.Alfadinar:Surakarta
ð  Basyir, Abdul, BA.2003.Pendidikan Bahasa Arab.Nuansa Aksara Grafika:Yogyakarta
ð  Muhammad.1996.Matan Alfiyah.Al-Ma’arif:Bandung
ð  Sukamto, Drs, M.A., Dkk.2005.Bahasa Arab.Pokja Akademik:Yogyakarta






[1] Akhmad Munawari. Belajar Cepat Tata Bahasa Arab. Hlm. 44
[2] Abdul Basyir, BA., Drs. Aris Madani, Drs. Mochlasin Sofyan, M.Ag., Pendidikan Bahasa Arab. 2003. Hlm.78
[3] Drs. Pasmin. Bahasa Arab untuk Madrasah Tsanawiyah. 2007. Hlm. 50
[4] Syekh Muhammad Bin A. Malik Al-Andalusy. Matan Alfiyah. 1996. Hlm. 211
[5] Ibid. Hlm. 212

™Welcome to Bagu's08 Blog, Now Is Time To Be Smart™

Followers

Powered by Blogger.

Bagus

Bagus