PSIKOLOGI
BELAJAR
Makalah ini
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah:
“Psikologi
Belajar”
Dosen
Pengampu:
Muhammad
Bashori, S.Pd.I, M.Pd

Disusun Oleh:
Ahmad Fauzi
Azar Qiptiyah
Bagus Fatoni
Muhammad
Bahrudin
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM (STAI)
HASANUDDIN
PARE KEDIRI
2014
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan mengucapkan
Alhamdulillah segala puji
syukur kehadirat Ilahi
Robbi yang telah
melimpahkan segala rahmat,
dan hidayah-Nya kepada
kami sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah
ini dengan lancar.
Sholawat serta
salam semoga tetap
terlimpahkan kepada nabi
Muhammad SAW. Serta
keluarga, sahabat, dan
umatnya.
Pada
kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa hormat
dan terimakasih yang
tak terhingga kepada Bapak
Muhammad Bashori, S.Pd., M.Pd. selaku
dosen mata kuliah
“Psikologi Belajar”
dan segenap kerabat
dan teman yang
telah memberikan bantuan
dan dukungan guna
terselesaikannya tugas makalah
ini.
Akhirnya kami
harapkan semoga Allah
SWT mencatat dan
menjadikan sebagai amal
maqbul dan dapat
bermanfaat. Amin.
Pare, 12 September 2014
Tim
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL................................................................................................................................. ........ i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ ....... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ...... iii
BAB I :
PENDAHULUAN................................................................................................. ....... 1
BAB II :
PEMBAHASAN ......................................................................................................... 2
A.
PENGERTIAN HEREDITAS, LINGKUNNGAN, PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN ........................................................................................................................................ 2
B.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN ........................................................................................................................................ 3
BAB III :
KESIMPULAN.......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
................................................................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN
ð Latar Belakang
Manusia secara
utuh adalah manusia sebagai pribadi yang merupakan pengejawantahan manunggalnya
berbagai ciri atau karakter hakiki atau sifat kodrati manusia yang seimbang
antar berbagai segi yaitu antara segi (i) individu dan social (ii) jasmani dan
rokhani (iii)dunia dan akhirat. Individu itu sendiri dalam kamus Ekhols &
Shadaly memiliki makna kata benda dari
individual yang berarti orang, perorangan, oknum.
Individu berarti tidak dapat dipisahkan
(undivided), tidak dapat dipisahkan, dan keberadaannya sebagai mahluk yang
pilah, tunggal dan khas. Seseorang berbeda dari orang lain karena cirri-ciri yang khusus itu (Webster’s 743)
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atu karakteristik bawaan (heredity) dan
karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan. Perbedaan inilah yang
menyebabkan individu itu unik, karena adanya perbedaan baik dalam ciri, dan
sifat atau karakteristik bawaan bahkan karena adanya pengaruh lingkungan di dalam perkembangannya
ð Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
diatas, maka masalah penelitian yang akan dirumuskan adalah:
1. Memahami pengertian hereditas dan
lingkungan
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
HEREDITAS, LINGKUNGAN, PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
1.
Pengertian
Hereditas
Masing-masing
individu lahir ke dunia dengan suatu hereditas tertentu. Ini berarti, bahwa
karakteristik individu diperoleh melalui pewarisan/perpindahan dari
cairan-cairan “germinal” dari pihak orang tuanya. Menurut Witherington,
hereditas adalah suatu proses penurunan sifat-sifat atau benih dari generasi ke
generasi lain, melalui plasma benih, bukan dalam bentuk tingkah laku melainkan
struktur tubuh. Dengan kata lain hereditas merupakan pewarisan atau pemindahan
biologis karakteristik individu dari pihak orang tuanya. Faktor hereditas
ini merupakan factor pertama yang
mempengaruhi perkembangan individu. Dalam hal ini hereditas diartikan sebagai
totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak atau
segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa
konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma ) sebagai pewarisan dari pihak orang tua
melalui gen – gen.
2.
Pengertian
Lingkungan
Lingkungan,
alam sekitar tempat manusia hidup, dan dalam hubungannya dengan alam sekitar
tersebut orang yang bersangkutan menunjukan reaksi. Lingkungan adalah segala
materiil dan stimulasi dalam dan diluar diri individu. Lingkungan psiologis,
lingkungan psikologis dan lingkungan sosio-kultural. Lingkungan psikologis
adalah segala kondisi dan materiil didalam dan diluar tubuh. Lingkungan
psikologis adalah stimulasi yang diterima individu sejak masa dalam kandungan
hingga meninggal. Lingkungan sosio-kultural adalah segala stimulasi interaksi
dan kondisi eksternal dalam hubungannya dengan perlakuan atau karya orang lain.
Dalam psikologi lingkungan merupakan
segala sesuatu yang ada didalam atau diluar individu yang bersifat mempengaruhi
sikap, tingkah laku, atau perkembangannya.
3.
Pengertian
Pertumbuhan
Pertumbuhan ( Growth )
adalah perubahan KUANTITATIF ( berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak
ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar, dst ) pada materiil sesuatu akibat
dari adanya pengaruh dari lingkungan. Contoh : munculnya gigi baru, semakin
bertambahnya jumlah gigi, semakin bertambahnya tinggi badan, dst.
4.
Pengertian
Perkembangan
Perkembangan
( Development ) adalah suatu proses perubahan ke arah kedewasaan atau
pematangan yang bersifat KUALITATIF ( ditekankan pada segi fungsional ) akibat
adanya proses pertumbuhan materiil dan hasil belajar dan biasanya tidak dapat
diukur. Contoh : pematangan sel ovum dan sperma, munculnya kemampuan berdiri
dan berjalan, dst.
B.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
1.
Faktor
Hereditas
Faktor
hereditas dapat dikatakan sebagai faktor internal dan disebut juga sebagai
faktor keturunan atau pembawaan, yaitu segala ciri, sifat atau kemampuan yang
dimiliki individu sejak kelahirannya dan diterima sebagai turunan atau warisan
dari orang tuanya. Hereditas atau pembawaan ini dapat debedakan menjasi dua
kategori, yaitu:
a.
Pembawaan fisik
Pembawaan fisik seperti bentuk hidung, warna
kulit, bentuk rambut, mata, telinga, dan sebagainya merupakan pembawaan yang
bersifat menetap (permanent state). Sifat atau ciri pembawaan fisik ini secara
alami tidak dapat dapat dirubah atau bersifat menetap. Kalaupun ada perubahan
fisik yang dapat dibentuk melalui olah raga sehingga badan menjadi kekar, tegap
dan sebagainya, maka hal demikian ini tidak dapat dianggap sebagai perubahan
fisik dalam arti yang sebenarnya karena perubahan yang terjadi tidak
menghilangkan sifat-sifat aslinya. Adapun perubahan karena operasi, kecelakaan,
dan sebagainya tidak termasuk tidak termasuk dalam pembahasan ini karena
sifatnya yang tidak alamiah.
b.
Pembawaan Psikis
Pembawaan psikis (kejiwaan) merupakan
pembawaan individu yang bisa berubah (temporary state). Termasuk dalam pembawaan
psikis ini antara lain intelegensi (kecerdasan), bakat, sifat periang,
pemberani, penakut, dan sebagainya. Sifat-sifat tersebut merupakan faktor
pembawaan yang kemungkinan besar dapat berubah melalui interaksi dengan
lingkungannya.
Kemampuan psikis yang sering dipandang sebagai
faktor pembawaan yang bersifat menetap adalah intelegensi dan bakat.
Intelegensi merupakan kemampuan atau kecerdasan yang bersifat umum sedangkan
bakat merupakan kemampuan yang bersifat khusus. Kemampuan bersifat khusus yang
dipandang sebgai bakat misalnya bakat dalam bidang olah raga, seni, bahasa,
ekonomi, teknik, dan sebagainya (Sukmadinata, 2009: 46). Pada dasarnya semua
pembawaan psikis itu dapat berubah. Sebagaimana setiap individu terlahir dengan
potensi baik dan buruk, maka setiap individu juga dilahirkan dengan sejumlah
potensi yang melalui interaksi dengan
lingkungan, hanya saja signifikansi perubahan itu sangat tergantung pada besar
atau kecilnya potensi atau pembawaan yang dimiliki oleh individu.
2.
Faktor Lingkungan
Faktor
lingkungan merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan individu. Pertumbuhan dan perkembangan individu bukanlah
semata-mata terjadi sebagai proses internal pada dirinya. Pertumbuhan dan
perkembangan tersebut justru sebagian besar terjadi karena interaksi dengan
lingkungan. Lingkungan yang dimaksudkan di sini adalah segala faktor yang
terlibat serta berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan individu.
Lingkungan sebagaimana dimaksud mungkin saja ada di sekitar individu, mungkin
juga barada jauh dari ndividu, berada pada saat ini, pada masa yang telah lama
berlalu, lingkungan yang efektif maupun lingkungan yang tidak efektif.
Lingkungan tersebut dapat berupa lingkungan alam atau geografis, sosial,
budaya, politik, ekonomi, keamanan, keamanan dansebagainya. Berikut ini
dikemukakan gambaran singkat tentang bagaimana faktor-faktor lingkungan
tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.
a.
Faktor Alam atau Geografis
Lingkungan alam atau geografis di mana
individu tinggal akan berpengaruh terhadap terhadap perkembangan dan perilaku
individu. Seseorang yang lahir dan dibesarkan di daerah pegunungan akan
memiliki sifat-sifat dan kecakapan untuk mengatasi tantangan di daerah
tersebut. Kondisi alam daerah pertanian yang relatif sunyi, jauh dari
kebisingan akan membentuk individu-individu memiliki kebiasaan berbicara pelan
dan memiliki berbagai keterampilan yangberkaitan dengan bidang pertanian.
Berbeda dengan individu-individu yang terlahir dan besar di daerah pegunungan,
mereka yang terlahir dan dibesarkan didaerah pantai yang selalu bising dengan
suara ombak, biasanya mereka memiliki kebiasaan bicara keras dan memiliki
keterampilan yang banyak berkaitan dengan bidang kelautan. Demikian pula mereka
yang tumbuh dan berkembang di daerah berslju, daerah gurun, daerah tandus dan
sebagainya, maka mereka akan tumbuh dan berkembang, memiliki kebiasaan,
ketahanan tubuh, serta keterampilan hidup yang diperlukan atau sesuai dengan
tantangan alam dan kondisi geografis di lingkungan mereka masing-masing.
b.
Faktor Sosial
Sesuai dengan kodratnya, manusia adalah
makhluk sosial di mana ia tidak akan dapat hidup sendirian tanpa membutuhkan
atau berhubungan dengan orang lain. Faktor-faktor yang menyangkut hubungan
seorang manusia dengan manusia lainnya inilah yang disebut dengan lingkungan
sosial. Hubungan yang terjadi dapat berbentuk hubungan antara individu dengan
individu, hubungan antara individu dengan kelompok, atau hubungan atntara
kelompok dengan kelompok. Hubungan juga dapat berlangsung dalam berbagai
situasi, seperti situasi kekeluargaan, situasi kedinasan, situasi belajar, dan
sebagainya. Situasi sosial di mana individu berada tentu akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangannya. Individu yang tumbuh dan berkembang di
lingkungan sosial yang diwarnai gotong royong dan kebersamaan akan memiliki
karakteristik yang berbeda dari individu yang tumbuh di lingkungan yang
diwarnai dengan kompetisi atau persaingan.
Termasuk dalam lingkungan sosial ini adalah
lingkungan keluarga yang merupakan unsur pertama dan utama serta paling
berpengaruh terhadap perkembangan individu. Dalam lingkungan keluarga inilah,
individu pertama-tama mendapatkan pendidikan, bimbingan, asuhan, pembiasaan dan
latihan. Keluarga bukan hanya menjadi tempat di mana individu dilahirkan,
dipelihara, dan dibesarkan, melainkan juga menjadi tempat individu hidup dan
dididik untuk pertama kalinya. Apa yang diperoleh individu dalam kehidupan
keluarga akan menjadi dasar bagi perkembangan individu pada kehidupan-kehidupan
selanjutnya. Keluarga merupakan masyarakat kecil sebagai prototipe masyarakat
luas. Semua aspek sosial kemasyarakatan ada dalam lingkungan keluarga, seperti
politik, ekonomi, keamanan, kesehatan, agama, budaya, dan aspek pendidikan.
c.
Faktor Budaya
Lingkungan budaya merupakan lingkungan yang
berkenaan dengan segala hasil kreasi manusia, baik hasil kreasi yang konkrit
maupun yang abstrak, berupa benda, ilmu pengetahuan, teknologi, aturan-aturan,
lembaga-lembaga, adat kebiasaan, dan lain-lain. Manusia adalah makhluk yang
berbudaya dan membudaya. Mereka bukan saja meenerima, turut melestarikan,
menikmati, dan memanfaatkan hasil-hasil kebudayaan, tetapi juga menciptakan
kebudayaan. Dalam proses berbudaya dan membudaya inilah individu berkembang dan
berperilaku. Dibandingkan dengan makhluk lain, manusia terlahir dengan beberapa
kelebihan di antaranya adalah kemampuan berpikir, berinteraksi, berkreasi, dan
bermoral. Kelebihan-kelebihan yang dimiliki manusia itulah yang
melatarbelakanginya untuk selalu berkembang jauh lebih tinggi melampaui
makhluk-makhluk yang lain.
Tingginya tingkat peradaban manusia ditandai
oleh kemajuan kebudayaan yang dapat mereka capai. Perkembangan kebudayaan dapat
menjadi tolok ukur dari kemajuan peradabannya. Keberadaan manusia tidak dapat
dipisahkan dari kebudayaan, manusia yang menciptakan, melestarikan, dan
membesarkan kebudayaan di manapun mereka berada. Manusia dibesarkan dalam
kebudayaan sekaligus membesarkan kebudayaan di mana mereka berada. Kegiatan
individu bukan saja memanifestasikan ciri-ciri dan sifat-sifat pribadi dari
individu tersebut melainkan juga memanifestasikan kebudayaan lingkungannya.
d.
Faktor Politik dan keamanan
Lingkungan politik dan keamanan merupakan
bagian tak terpisahkan dari kehidupan individu. Keduanya mempunyai pengaruh
yang tidak kalah besarnya dibandingkan dengan lingkungan yang lain terhadap
perkembangan individu. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Jerman,
anak-anak dan remaja serta yang masih dalam kandungan ketika terjadi perang
dunia sebagian besar menderita stress dan kegugupan. Sebagian besar atau
mungkin juga seluruh anak-anak dan pemuda Palestina memiliki rasa benci
terhadap Israel. Kedua contoh tersebut menunjukkan pengaruh lngkungan keamanan
maupun politik terhadap perkembangan dan pribadi individu (Sukmadinata,
2009:51).
e.
Faktor Agama
Bagi orang-orang yang taat beragama,
lingkungan keagamaan memiliki pengaruh yang paling kuat dibandingkan dengan
lingkungan yang lain. Hal demikian karena kepatuhan terhadap ketentuan agama
bukan hanya dilatarbelakangi oleh kebiasaan, peniruan, penyamaan diri, rasa
senang, dan rasa bangga sebagaimana yang terjadi pada lingkungan sosial maupun
budaya, melainkan karena adanya keharusan dan rasa tanggung jawab terhadap
kewajiban-kewajiban agama. Oleh karena itu pemahaman terhadap perilaku dan
perkembangan individu perlu dilengkapi dengan pemahaman terhadap kehidupan dan
lingkungan keagamaan dari individu yang bersangkutan. Cara-cara beribadat
dengan berbagai macam ritual keagamaan serta berbagai bentuk manifestasi
keyakinan dan kepercayaan akan memberi warna terhadap kepribadian dan perilaku
individu penganutnya.
BAB III
KESIMPULAN
ð Menurut
Witherington, hereditas adalah suatu proses penurunan sifat-sifat atau benih
dari generasi ke generasi lain, melalui plasma benih, bukan dalam bentuk
tingkah laku melainkan struktur tubuh. Dengan kata lain hereditas merupakan
pewarisan atau pemindahan biologis karakteristik individu dari pihak orang tuanya.
Lingkungan adalah segala materiil
dan stimulasi dalam dan diluar diri individu. Lingkungan psiologis, lingkungan
psikologis dan lingkungan sosio-kultural.
ð Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
A.
Faktor Herditas
Faktor
hereditas dapat dikatakan sebagai faktor internal dan disebut juga sebagai
faktor keturunan atau pembawaan, yaitu segala ciri, sifat atau kemampuan yang
dimiliki individu sejak kelahirannya dan diterima sebagai turunan atau warisan
dari orang tuanya.
B.
Faktor Lingkungan
Faktor
lingkungan merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan individu.
DAFTAR PUSTAKA
ð http://wynda2.blogspot.com/2013/04/definisi-pertumbuhan-dan-perkembangan.html
ð http://taufikhidayat93.blogspot.com/2013/05/hubungan-antara-perkembangan-dengan.html