Berbisnis
dengan Mengikuti Cara Rosululloh
Rosululloh SAW
telah melakukan transaksi-transaksi perdagangannya secara jujur, adil dan tidak
pernah membuat pelanggannya mengeluh atau kecewa. Ia selalu menepati janji dan
mengantarkan barang dagangan dengan standar kualitas sesuai permintaan
pelanggan.
Reputasinya
sebagai pedagang yang benar-benar jujur telah tertanam dengan baik sejak muda.
Ia selalu memperlihatkan rasa tanggung jawabnya terhadap transaksi yang
dilakukan. Lebih dari itu, Muhammad juga meletakkan prinsip-prinsip dasar dalam
melakukan transaksi dagang secara adil. Kejujuran dan keterbukaan Muhammad
dalam melakukan transaksi perdagangan merupakan teladan abadi bagi para
pengusaha generasi selanjutnya.
Ucapan-ucapan
Nabi Muhammad berikut ini menjadi kaidah yang sangat berharga bagi para pekerja
keras yang menjunjung tinggi kejujuran.
“Berusaha
untuk mendapatkan penghasilan halal merupakan kewajiban, di samping sejumlah
tugas lain yang telah diwajibkan”. (HR. Baihaqi dikutip dari Muhammad).
Tidak ada
satupun makanan yang lebih baik daripada yang dimakan dari hasil keringat sendiri”.(HR.
Bukhari dikutip dari Muhammad).
Wirausaha
mencakup beberapa unsur penting yang satu dengan lainnya saling terkait,
bersinergi, dan tidak terlepas satu sama lain, yaitu: (1) Unsur daya pikir
(kognitif), (2) Unsur keterampilan (psokomotorik), (3) Unsur sikap mental
(afektif), dan (4)Unsur kewaspadaan atau intuisi (Soesarsono, 1996).
1. Unsur Daya
Pikir
Daya pikir,
pengetahuan, kepandaian, intelektual, atau kongnitif mencirikan tingkat
penalaran, taraf pemikiran yang dimiliki seseorang. Daya pikir adalah juga
sumber dan awal kelahiran kreasi dan temuan baru serta yang terpenting ujung
tombak kemajuan suatu umat. Dalam pandangan al-Baghdadi (1994), memang
pemikiranlah yang secara sunatullah mampu membangkitkan suatu umat sebab
potensi bangkit dimiliki manusia manapun secara universal.
اِنَّ اللّه لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى
يُغَيِّرُواْ مَا بِأَ نْفُسِهِم...... (الرّعد: اا)
“Sesungguhnya
Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang
ada pada diri mereka sendiri”. (Ar-Ra’d: 11)
Menurut
Al-Baghdadi, ayat ini bersifat umum, yakni siapa saja dapat mencapai kemajuan
dan kejayaan bila mereka telah mengubah sebab-sebab kemundurannya. Mengubah
keadaan biar bangkit biasanya diawali dengan merumuskan konsepsi kebangkitan.
Islam sebagai
agama yang sesuai dengan fitrah manusia, memuaskan akal manusia (dengan dalil
aqli dan naqli-nya) dan menentramkan jiwa, menempatkan aktivitas pemikiran pada
tataran yang istimewa., terlebih dalam proses pembentukan keimanan dan
keyakinan seseorang. Imam Syafi’i dalam fikhul akbar, meyatakan:
“Ketahuilah,
kewajiban pertama bagi seorang mukallaf (muslim yang telah baligh sehingga
diberi bebean (taklif) hukum atas setiap perbuatannya)adalah berfikir dan
mencari dalil untuk ma’rifat kepada Allah dan yang dengan itu dapat sampai
kepada ma’rifat kepada hal-hal yang ghaib dari indra dan yang (ma’rifat itu)
merupakan suatu keharusan. Hal itu merupakan suatu kewajiban dalam bidang
ushuluddin (pokok-pokok agama) berdasarkan firman Allah”
“Perhatikanlah
buahnya di waktu pohonnya berbuah” (Al An'am: 99)
“Maka ambillah
(Kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, Hai orang-orang yang mempunyai
wawasan”. (Al Hasyr: 2)
“ Katakanlah:
"Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi”. (Yunus: 101).
Saya katakan
bahwa kewajiban yang pertama berfikir karena sebagian besar dari ibadah adalah
bergantung pada niat, sedangkan yang namanya niat itu adalah suatu maksud yang
ditujukan untuk beribadah terhadap Zat yang disembah secara khusus. Maksud
dalam bentuk semacam ini tidak mungkin dicapai kecuali sesudah tercapainya
ma’rifat terhadap Zat yang ddisembah tersebut, sedangkan ma’rifat itu sendiri
tidak mungkin tercapai kecuali dengan jalan berfikir dan pembuktian. Itulah
sebabnya, mengapa saya mengatakan bahwa berfikir itu merupakan kewajiban yang
pertama bagi seorang mukallaf.
2. Unsur
Keterampilan
Mengandalkan
berfikir saja belumlah cukup untuk dapat mewujudkan satu karya nyata. Karya
hanya terwujud jika ada tindakan. Keterampilan merupakan tindakan raga untuk
melakukan suatu kerja. Dari hasil kerja itulah baru dapat diwujudkan suatu
karya, baik berupa produk ataupun jasa. Keterampilan dibutuhkan oleh siapa
saja, termasuk kalangan pebisnis profesional.
Islam
memberikan perhatian besar bagi pentingnya penguasaan keahlian atau
keterampilan. Penguasaan yang serba material ini juga merupakan tuntutan yang
harus dilakukan oleh setiap muslim dalam rangka melaksanakan tugasnya. Secara
normatif, terdapat banyak nash dalam Al Quran dan hadis yang menganjurkan untuk
mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan umum dan keterampilan.
وَابْتَغِ فِيمَا
آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا
“Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan
Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi..” (Al Qashash: 77).
وَأَعِدُّواْ لَهُم
مَّا اسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍ وَمِن رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka
kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk
berperang...” (Al Anfaal: 60).
“Hiasilah
wanita-wanita kalian dengan ilmu tenun.” (HR. Al-Khatib dari Ibnu Abbas r.a.).
Juga firman
Allah tentang Nabi Nuh a.s. dan Nabi Daud a.s.,
وَاصْنَعِ الْفُلْكَ
بِأَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا وَلاَ تُخَاطِبْنِي فِي الَّذِينَ ظَلَمُواْ إِنَّهُم
مُّغْرَقُونَ
“Dan buatlah
bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu kami, dan janganlah kamu
bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim itu; Sesungguhnya mereka
itu akan ditenggelamkan”. (Huud: 37)
وَعَلَّمْنَاهُ
صَنْعَةَ لَبُوسٍ لَّكُمْ لِتُحْصِنَكُم مِّن بَأْسِكُمْ فَهَلْ أَنتُمْ شَاكِرُونَ
Dan Telah kami
ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam
peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah). (Al Anbiyaa':
80).
3. Unsur Sikap
Mental Maju
Daya pikir dan
keterampilan belumlah dapat menjamiin kesuksesan. Sukses hanya dapat diraih
jika terjadi sinergi antara pemikiran, keterampilan, dan sikap mental maju.
Sikap mental inilah yang dalam banyak hal justru menjadi penentu keberhasilan
seseorang.
Jika dicemati,
banyak pengusaha besar sukses ternyata hanya berlatar pendidikan sekolah
menengah dan bahkan ada juga yang hanya lulusan SD (sekolah dasar), namun
mereka banyak yang “SD” (Sinau Dhewe) alias belajar sendiri atau atodidak
(soesarsono, 1996).
Bagi seorang
muslim, sikap mental maju pada hakikatnya merupakan konsekwensi dari tauhid dan
buah dari kemuslimannya dalam seluruh aktivitas pada pola berpikir (aqliyyah)
dan pola bersikapnya (nafsiyyah) yang dilandaskan pada aqidah Islam. Di sini,
tampak jelas bahwa sikap mental maju sesungguhnya adalah buah dari pola sikap
yang didorong secara produktif oleh pola pikir islami.
“Tidak beriman
salah seorang di antara kalian hingga aku menjadi akalnya yang ia berpikir
dengannya.” (Hadits Qudsi)
Berikut ini adalah
sejumlah sikap mental maju yang didorong oleh pola pikir yang Islami:
a.
Sigap, Cekatan, Langsung dikerjakan
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّن دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ
صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Siapakah yang lebih baik
perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang
saleh, dan berkata: "Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang menyerah
diri?" (Fushshilat: 33).
b. Tanggap dan
aktif
“Siapa saja yang bangun pagi hari
dan ia hanya memperhatikan masalah dunianya, orang tersebut tidak berguna
apa-apa di sisi Allah; dan barang siapa yang tidak memperhatikan urusan kaum
muslimin, ia tidak termasuk golongan mereka.” (HR. Thabrani dari Abu Dzarr al
Ghifari).
c. Rajin,
Telaten, Tekun
“Tuntutlah ilmu dari ayunan hingga
liang lahat.” (Al-Hadits)
“Sesungguhnya, setelah kesulitan
itu ada kemudahan.” (Alam Nasyrah: 6).
d. Kerja lebih
e. Jujur dan
Bertanggung Jawab
f. Disiplin
g. Teliti
h. Berjiwa Besar,
Bersikap Wira
4. Unsur Intuisi
Jika
ditelusuri lebih jauh, sebenarnya ada faktor lain di samping pemikiran,
keterampilan, dan sikap mental yang juga menentukan keberhasilan seseorang.
Faktor itu tidak lain adalah intuisi atau kewaspadaan (Soesarsono, 1996).
Intuisi atau juga dikenal sebagai feeling adalah sesuatu yang abstrak, sulit
digambarkan, namun acapkali menjadi kenyataan jika dirasakan serta diyakini
benar dan lalu diusahakan.
Dalam
perspektif Islam, intuisi dapat dinilai sebagai bagian lanjut dari pemikiran
dan sikap mental maju yang telah dimiliki seorang muslim. Seorang muslim memang
dituntut untuk mengaplikasikam pemahaman Islam dalam menjalankan kegiatan
hidupnya. Proses aplikasi ini dapat dilakukan diantaranya dengan cara
menumbuhkan kesadaran dan melatih kepekaan perasaan.
“(Yaitu)
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atas dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata), “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha
suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka.” (Ali lmran:
191)
“Siapa saja
yang bangun pagi hari dan ia hanya memperhatikan masalah dunianya, orang tersebut
tidak berguna apa-apa di sisi Allah. Dan, barang siapa yang tidak memperhatikan
urusan kaum muslimin, ia tidak termasuk golongan mereka. " (HR Thabrani
dari Abu Dzarr al-Ghifari)
Selain itu,
intuisi juga dapat ditumbuhkan dari keadrengan (ketekunan dan kesabaran untuk
jangka waktu yang panjang) dalam melakukan suatu pekerjaan disertai dengan
selalu mengingat bahwa bekerja adalah juga manifestasi dari rasa syukur.
DAFTAR PUSTAKA
ð Edy Purnomo,
Makalah Berwirausaha Menurut Al-Qur’an,STAI Ma’arif Metro Lampung, 2009
1 komentar:
Assalamu’alaiku wr.wb..Salam sejahtera untuk kita semua
Perkenalkan nama saya Budi Hendarso,asal saya dari Cilacap Jawa Tengah.Saya ingin sedikit berbagi perjalanan hidup saya semoga bisa menjadi motivasi bagi teman-teman yang sedang mengalami masalah keuangan,baik itu hutang maupun kegagalan usaha.
Pada mulanya saya hanyalah seoarang kontraktor bangunan kecil yang merintis usaha dari bawah sampai bisa memiliki aset yang bisa dibilang lumayan banyak.Pada tahun 2009 teman saya sesama kontraktor mengenalkan saya trading forex (jual beli valas ).Karena saya melihat perubahan ekonomi teman saya yang meningkat pesat akhirnya saya pun tertarik untuk terjun langsung ke trading forex.Semua uang yang saya punya pada waktu itu saya investasikan di trading forex bahkan saya juga mengajak teman dan keluarga untuk ikut berinvestasi.6 bulan pertama saya bermain trading keuntungan yang saya dapat lumayan besar,saya bisa mengambil keuntungan 4-6 juta setiap hari.Setiap investor saya kasih 20% per bulan dari uang yang mereka investasikan.Kemudian pada tahun 2010 Eropa dilanda krisis ekonomi sehingga hampir sebagian besar pelaku pasar valas Indonesia yang bermain di pasar Eropa mengalami kerugian tanpa terkecuali saya sendiri.Semua uang saya dan uang investor yang saya mainkan dipasar forex habis dalam sekejap.Dalam keadaan frustasi saya menjaminkan rumah saya di bank dengan maksud bisa bermain lagi di pasar forex supaya bisa mengembalikan uang investor yang hilang,satu bulan berjalan alih-alih uang pinjaman itu berkembang justru malah uang tersebut habis lagi.Akhirnya untuk mengembalikan sebagian uang investor saya menjual semua aset saya.
Saya bangkrut,semua aset saya habis dan menangggung hutang hampir 1.6 milyar baik uang investor,bank dan rentenir.Hampir setiap hari ada orang datang menagih,dari DC,preman dan investor yang meminta uangnya untuk segera dikembalikan.Seperti tidak kuat rasanya setiap hari mendengar cacian dan makian dari orang-orang yang datang menagih belum lagi sifat sinis dan gunjingan tetangga yang seakan membuat saya merasa sangat kerdil dimata mereka.Dalam hati kecil saya cuma bisa berkata "Ya Allah inikah ujian ketakwaan-Mu".
Dalam keterpurukan saya berusaha mencari pekerjaan untuk menghidupi anak istri,saya bekerja disebuah projek pembangunan rumah sakit.Ketika selesai sholat dzuhur di Masjid sebelah projek,Allah kembali menguji saya,saya menemukan tas yang didalamnya berisi dokumen-dokumen penting dan 2 buah HP di sebelah saya.Sempat terbesit dalam pikiran saya untuk menjual HP tersebut namun akhirnya saya putuskan untuk membawa pulang,sesampainya di rumah HP tersebut saya nyalakan dan tidak lama berselang ada panggilan masuk,ketika saya angkat ternyata yang menelpon adalah Bapak si pemilik HP.Setelah menanyakan alamat rumah satu jam kemudian Beliau tiba di rumah saya.Hampir 2 jam saya dan beliau ngobrol panjang lebar tentang kehidupan masing-masing dan ternyata beliau adalah salah satu pejabat di Jakarta.
Allah membuka pintu rezeki keluarga kami.Bapak tersebut memberi saya link kepada seorang kontraktor nasional,beliau juga memberikan solusi untuk masalah hutang yang sedang saya tanggung.Semoga Alllah senantiasa memberikan kesehatan dan keberkahan kepada beliau,karena jasa beliau sekarang hutang saya hampir lunas.
Bagi saudara sekalian yang sedang mengalami permasalahan yang sama seperti yang pernah saya alami,jangan menyerah teruslah berusaha dan berdo’a,Allah pasti mendengar do’a kita.Bagi yang ingin sharing silahkan kirim email ke budihendarso99@gmail.com.
Terima kasih,Wassalamualaikum.wr.wb
Post a Comment